Malang Raya adalah daerah paling istimewa di muka bumi ini. Mulai dari wisatanya, kulinernya, sejarahnya, tokoh-tokohnya, pendidikannya, seni dan budayanya, dan sebagainya. Semua keistimewaan itu ada di Kota Malang, Kabupaten Malang, dan Kota Batu yang bersatu di kawasan Malang Raya. Belum lagi jika melihat potensi sepakbolanya yang ada pada Arema dan lain-lainnya. Nikamt dunia apa lagi dari-Nya yang Anda dustakan? Salam Satu Jiwa!

PANTAI DI MALANG

COBAN DI MALANG

KECAMATAN DI KOTA MALANG

Home » , » COBAN RAKSASA (PONCOKUSUMO)

COBAN RAKSASA (PONCOKUSUMO)


Anda pernah mendengar nama Coban Raksasa? Ya, sebuah wanawisata yang terletak di Desa Ngadas, Kecamatan Poncokusumo, Kabupaten Malang ini terkenal selain karena keindahannya, juga karena perjalanan menuju ke sana yang memacu adrenalin kita. Anda bisa melalui jalur pendakian menuju Gunung Bromo dari arah Tumpang atau sebelah timur dari Kota Malang untuk mencapai Desa Ngadas.

Coban yang berada di kawasan TNBTS (Taman Nasional Bromo Tengger Semeru) itu memiliki ukuran yang benar-benar sangat besar, sesuai dengan namanya. Ketinggiannya mencapai 250 meter. Debit airnya yang jatuh dari aliran Sungai Amprong lebih dari 450 liter per detik. Menariknya, ada dua air terjun di Coban Raksasa ini. Pada bagian pertama, ketinggiannnya kurang dari 25 meter. Sementara, pada bagian selanjutnya, ketinggiannya mencapai 200 meter lebih. Saking besar aliran air dan tingginya air terjun yang jatuh, suaranya bisa terdengar dari radius yang cukup jauh. Keberadaan coban ini bahkan sudah bisa terlihat dari kejauhan di antara hutan pinus yang rimbun mengelilinginya.

Untuk menikmati panorama yang ada di Coban Raksasa ini tidaklah mudah. Dibutuhkan perjuangan ekstra keras untuk bisa mencapai lokasi caban ini, karena Anda diharuskan berjalan kaki sejauh tujuh kilometer dari perkampungan warga. Waktu tempuh yang dibutuhkan sekitar empat jam bakal terbayar lunas oleh ketakjuban Anda sejak dalam perjalanan yang menyajikan pemandangan alam sekelilingnya. Selain keindahan alam pegunungan, Anda juga akan bisa merasakan betapa sejuk dan dinginnya hawa yang ada di sana.

Objek wisata ini sangat cocok bagi para petualang sejati. Namun Anda tidak cukup hanya mengandalkan kemauan keras untuk menuju coban ini. Anda harus berbekal peralatan hiking yang lengkap untuk membantu perjalanan Anda. Selain itu, Anda yang ingin menikmati Coban Raksasa harus memiliki kondisi tubuh yang benar-benar fit dan memiliki stamina ekstra, karena medannya sangat berat dan menantang.

Cerita perjalanan Anda akan dimulai dari lahan pertanian penduduk yang berbatasan dengan hutan belantara. Begitu sampai di ujung perbatasan ini, Anda diharuskan menitipkan kendaraan Anda pada penduduk, karena memang jalan menuju Coban Raksasa tidak bisa dilalui oleh sepeda motor sekalipun. Selain terjal, medan menuju coban itu kondisi jalanannya menurun menyisiri jalan setapak di antara tanaman pohon pinus. Jangan khawatir, karena lelah Anda selama perjalanan akan terobati oleh panorama alam di sisi kiri dan kanan jalan setapak yang dilewati. Terbentang pegunungan di antara rerimbunan pohon pinus. Silakan berhati-hati saat menuruni jalan setapak ini, karena jalan setapaknya memiliki kemiringan cukup tajam dan juga licin. Bahkan, di beberapa titik, Anda harus menggunakan bantuan tali untuk melalui jalanan tersebut.

Setelah melintasi jalanan yang menantang ini selama 1,5 jam, Anda akan disambut dengan suara air terjun. Anehnya, beberapa saat kemudian, entah mengapa suara itu menghilang. Sebelum Anda berpikir lebih lama, terlihat lah penampakan Coban Raksasa dari kejauhan di antara rerimbunan hutan pinus. Semakin dekat langkah Anda, suara air terjun ini akan terdengar semakin besar. Namun anehnya, jatuhnya air terjun tak bisa terlihat jelas, meski Anda mencoba melihatnya dari berbagai sudut.

Perjalanan berlanjut ke tempat di mana air terjun terjatuh ke Coban Raksasa ini. Namun, Anda harus makin waspada, karena medan yang akan dilalui semakin berat. Selain jalan setapaknya yang menurun dan licin, makin banyak sekali jalanan terputus, sehingga Anda membutuhkan tali dan akar pohon di kawasan hutan ini sebagai alat bantu. Akar pohon yang tumbuh melintang sepanjang satu hingga sepuluh meter akan sangat membantu di tengah perjalanan Anda.

Setelah menghabiskan waktu empat jam untuk menaklukkan medan yang sulit, Anda akan sampai di aliran sungai dari coban yang masih belum terjamah ini. Ketinggian air sungai hanya selutut orang dewasa. Namun, jika Anda berkunjung di musim hujan, airnya akan menjadi setinggi paha, lebih keruh dan sewaktu-waktu debit air bisa bertambah tinggi, tergantung curah hujan yang di terjadi di bagian hulu sungai. Aliran sungai yang berasal dari Coban Raksasa inilah satu-satunya jalan untuk mencapai tempat jatuhnya air terjun. Di penghujung perjalanan ini Anda tetap harus waspada terhadap hempasan angin di sekitar coban yang sangat kencang. Namun saat tiba di Coban Raksasa, dijamin Anda akan lupa bagaimana rasanya kecewa.

0 comments:

MLG-87 FANS