PANTAI SIPELOT (TIRTOYUDO)
Posted by Agung Wearemania
Posted on 00:17
with No comments
Pantai-pantai yang terhampar di wilayah Malang Selatan memang tak perlu diragukan lagi keindahannya. Tak bisa dipungkiri, pesonanya sampai ke telinga para traveler hingga skala nasional. Namun, di antara hamparan pantai selatan tersebut masih ada pula yang masih perawan alias belum terjamah oleh eksplorasi tangan-tangan manusia. Sebut saja Pantai Sipelot.
Pantai yang terhampar di pesisir selatan Pulau Jawa yang terletak di tepi Samudera Indonesia ini secara administratif masuk wilayah Desa Pujiharjo, Kecamatan Tirtoyudo, Kabupaten Malang, Jawa Timur. Konon pantai ini bernama asli Spelot yang dalam Bahasa Belanda berarti "persinggahan". Menurut cerita yang berkembang di masyarakat, zaman dahulu pantai ini adalah tempat persinggahan paling nyaman bagi kaum penjajah Belanda.
Aksesnya dari Kota Malang cukup gampang, namun Anda harus membawa kendaraan pribadi, lantaran tidak tersedianya kendaraan umum ke arah pantai ini. Dari Kota Malang, silakan menuju ke selatan, tepatnya menuju ke arah Kecamatan Dampit, di Kabupaten Malang, terus saja menuju jalan yang mengarah ke Kecamatan Tirtoyudo. Setelah memasuki daerah Kecamatan Tirtoyudo, tak jauh dari wilayah perbatasan, terdapat plang penunjuk arah untuk berbelok ke kanan menuju Pantai Sipelot. Silakan lurus ke arah tenggara hingga masuk Desa Pujiharjo.
Tak perlu khawatir, jalan menuju ke Pantai Sipelot ini sudah beraspal mulus, meski jalannya tergolong sempit ketika mobil berpapasan dengan sesama mobil. Jalanan yang berkelok-kelok sampai ke area pantai ini membuat Anda harus tetap berhati-hati dalam berkendara. Sekitar 10 kilometer sebelum area pantai, beberapa ruas jalan ada yang berlubang dan di beberapa titik terdapat butiran pasir "nakal" yang tersebar di jalanan.
Memasuki Desa Pujiharjo, Anda akan disambut oleh panorama indah yang terpancar dari Perkebunan Kalibakar yang tidak jauh dari lokasi Pantai Sipelot. Anda harus bersabar, karena dari area perkampungan Pujiharjo menuju bibir pantai Anda masih harus menempuh perjalanan sekitar dua kilometer lagi. Namun, hamparan pesona perkebunan pisang, kopi, dan tambak udang yang luas di sepanjang jalan menuju Pantai Sipelot bakal menjadi upah kesabaran Anda. Perbukitan di kanan-kiri jalan itu sempat menjadi hutan lindung pada era 1998.
Sesampainya di area pantai, jangan tanyakan berapa ongkos yang perlu Anda keluarkan untuk masuk, karena seluruh pemandangan hebat yang akan Anda nikmati di pantai ini tidak dikenakan biaya sepeser pun alias gratis. Anda hanya perlu menyisihkan uang untuk parkir kendaraan saja. Dari area parkir yang cukup luas ini, mata Anda akan dibuat terbelalak oleh indahnya pemandangan khas pantai yang masih belum terjamah.
Begitu turun dari kendaraan, ketika pertama kali menginjakkan kaki di hamparan pasirnya, banyak hal yang bisa dilakukan. Duduk-duduk di bawah pohon yang berdiri kokoh di sepanjang garis pantai yang terbentang hingga sejauh dua kilometer bisa menjadi pilihan pertama. Lemparkanlah pandangan mengikuti irama ombak kecil yang menerpa bibir pantai. Ombak di laut sedalam 10 meter ini memang tergolong tak terlalu besar, lantaran tersaring bibir pantai yang melengkung berbentuk teluk serta dua cerukan di sebelah kanan dan kiri pantai. Anda disarankan memilih pantai sebelah kanan dan kiri, karena area tengah biasa dipakai para nelayan setempat untuk menyandarkan perahu mereka.
Di ujung timur pantai ini terdapat sebuah muara kecil yang dijamin semakin membuat Anda betah untuk berlama-lama bermain air. Sungai yang menyediakan air tawar ini akan memudahkan Anda yang berencana mengingap di sini menggunakan tenda. Air tawar itu bisa dimanfaatkan untuk direbus, memasak, juga mandi. Di sebelah muara ini ada sebuah tebing tinggi dengan bongkahan batu-batu besar.
Pesona pantai ini tak hanya berhenti sampai di situ saja. Daya tarik lainnya terdapat pada air terjun yang berdiri kokoh di dekat pantai. Masyarakat setempat menyebutnya Coban Sipelot. Coban ini tingginya hanya sekitar 10 meter, namun air aliran air yang jatuh dari atas cukup deras. Anda bisa melihat jelas air terjun ini dari pinggir pantai. Namun untuk mencapainya, Anda harus menyeberangi teluk terlebih dahulu. Caranya, cukup memanfaatkan jasa perahu nelayan yang bersandar di pantai. Untuk perjalanan pulang-pergi menuju coban, Anda harus merogoh kocek sebesar Rp 50 ribu. Suasana sejuk seketika akan menyeruak menerpa wajah ketika Anda sampai di air terjun Sipelot ini.
Tak cukup itu, ada pula fenomena unik bernama Watu Gedek, yaitu sebuah karang yang bentuknya mirip dengan dinding yang terbuat dari anyaman bambu. Menikmati indahnya suasana laut sambil bersantai menggunakan sampan juga menjadi pilihan yang mengasyikkan untuk menghabiskan waktu.
Di Pantai Sipelot ini fasilitasnya bisa dibilang cukup lengkap. Anda bisa menjumpai warung-warung yang menyediakan makanan dan minuman dengan harga cukup terjangkau. Jadi, tak perlu khawatir kelaparan jika bekal yang Anda bawa habis saat perut masih berontak. Toilet umum juga tersedia di area sekitar warung. Nah, sekarang saatnya menyiapkan waktu dan anggaran untuk menyatroni keperawanan Pantai Sipelot ini bersama teman, keluarga atau pun pasangan Anda.
0 comments:
Post a Comment